Teen World : Ortu Kenapa Sih?
Friday, August 18, 2006
Judul Buku : Teen World : ORTU Kenapa Sih?
Editor :Benny Rhamdani
Penerbit :Penerbit Cinta
Jumlah Halaman : 154 halaman
Awalnya beli buku ini terus-terang karena disuruh Lili, salah satu penulisnya. Tanpa tau isinya ya beli saja saat aku lewat toko buku RS Harapan Kita. * saat-saat menjaga Ibuku yang sedang dirawat disana.... *
Buku ini berisi tentang pengalaman-pengalaman nyata para blogger remaja atau saat remaja *yang dikisahkan blogger, karena ada yang bukan pengalaman sendiri, seperti pengalaman teman blogger misalnya.*
Bahasa yang digunakan sederhana, lancar seperti cerita seorang anak remaja yang keluar langsung dari muludnya, bak cerita dalam diari, menyentuh namun tidak mengharu biru.
Isi secara keseluruhan tentang remaja yang menghadapi konflik dengan Ortu. Tidak hanya Ortu dijaman modern di kota-kota besar, tapi juga Ortu jaman dulu tahun 1983 di sebuah daerah kecil yang gag ada di peta sekalipun, Sarimatondang. Ternyata dari waktu kewaktu di zaman semodern apapun perubahan fase menjadi remaja tetap menjadi bagian yang perlu diperhatikan bagi Ortu.
Mari kita liat isinya yaaa....
Bagian pertama tentang Hobby vs Ortu. Konflik seusia remaja biasa dihadapi dengan Ortu dalam hal yang berkaitan dengan kegiatan anak. Ortu tak ingin anak lebih menyukai hobby sehingga pulang malam seperti pengalaman Lili yang mania basket. Ortu juga kawatir klo anaknya lebih suka hobbynya ketimbang tugas utamanya b-e-l-a-j-a-r, seperti pengalaman Nunik main theater, dan temannya Fahmi yang suka ngeband, dan Haya teman Ryu yang ngefan abis sama PAS Band.
Bagian kedua buku ini bercerita pengalaman-pengalaman blogger dengan Sang IBu. Saat Rani memilih jurusan, saat-saat Syl memilih menggunakan jilbab, kekangan Ortunya Sam, yang paling menarik pengalaman Eben dengan tas ransel pilihan Ibunya. Walau tulisannya ditulis dengan bahasa yang sederhana, tapi pengalaman Eben membuatku merasakan betapa Ibu selalu saaaayang dengan anaknya. *Bikin aku sesegukan bacanya....huuuuuuu*
Bagian ketiga pengalaman dengan Bokap. Ada saatnya ORTU keliru, ada saatnya sulit skali membujuk ORTU seperti halnya Gaby, *Memang jadi ORTU harus bisa tarik ulur* Memahami disiplinnya seorang Ayah militernya Iwok, serta pengalaman dibalik kerasnya seorang Ayah, ia juga berhati lembut. Kadang memang sulit mengungkapkan sayang, walo hanya makan Mi Siantar memecahkan bongkahan hatinya yang keras.
Bagian terakhir yang katanya berakhir indah, Asty yang merasa perhatian Mamanya beralih, saat-saat Koko dan Rara gamang menghadapi masa sulit kehilangan orang yang dicintai. Hanya aku masih belum menemukan jawaban kenapa bagian ini dikatakan berakhir indah? Apakah karena perhatian Mama Asty yang kembali padanya? Apa karena Koko akhirnya menyadari kerinduannya pada rumah?
Buku ini juga dilengkapi tips dan trik bagi pembaca yang ditujukan bagi pembaca Remaja. Tapi menurutku buku ini justru bagus untuk dibaca para ORTU yang memiliki remaja *atau Ortu calon remaja seperti dirikyu ini*. Memahami kerasnya hati anak usia remaja, menyadari bahwa pentingnya komunikasi Ortu dan remajanya. Komunikasi dalam arti memahami pikiran dan nurani meraka.
Bagiku buku ini juga menjadi pelajaran berharga, bahwa jika kelak Uda Ghazy si enam tahun dan Adek Qiyya si 2 tahun menjadi remaja ABG bukan tak mungkin aku juga dilontarkan "Mama Kenapa Siiiiiiiiiiiih?" Sekarang saja cowok gantengku itu sering protezzzz dengan "Mamaaaa apaaan siiiih?". Tuuuh kan?! He...he....