Berita Buruk Bagi Penggemar Ikan Asin
Tuesday, November 15, 2005Aku ini jelas suka sekali ikan asin. Mungkin karena dari kecil menu yang sering dibikinkan ibuku itu sering yang mengandung ikan asin dan ikan kolam. Rumahku di Payakumbuh itu ya di kampung. Ada kolam ikan, banyak pohon buah-buahan.... Buwat yang belon tau Payakumbuh, ya mirip-mirip Bukittinggi. Buwat yang ga tau Bukittinggi.... ya rugi! Keren boooow! Kota kecil yang dingin, banyak makanan yang enak-enak. OOOooh jadi kangen pulang kampung. Lama skali beta ga mudik....
Waktu kecil di Payakumbuh, karena jauh dari laut aku seringnya makan ikan kolam dan ikan asin. Jadi emang itulah menu kaporit keluarga eykeh. Segala macam ikan asin aku tuh doyan banged! Jadi kalo sampe aku ga bisa makan ikan asin rasanya bisa kiamat ini dunia tempat makan yang enak.... *Untung juga anak2ku ikut Bapaknya suka makan ikan Lele! he...he...*
Berita buruk ini memang sangat menggegerkan penggemar ikan asin seperti aku.... Pagi kmaren jadi bahan obrolan aku dan Thesa si penggemar ikan asin. Kbetulan sehari sebelumnya ada tayangan televisi tentang Dibalik Kenikmatan Ikan Asin. Bagiku iIkan asin itu emang enak dimakan ma nasi anget dan sambel tomat.... Tayangan di televisi kmaren tentang pencemaran makanan khususnya ikan asin, sbenarnya juga dah pernah diberitakan di beberapa sumber di internet. Hasil laboratorium membuktikan hampir semua ikan yang keluar dari teluk Jakarta mengandung formalin. Dalam ikan asin kecil seperti jambal dan cumi-cumi, untuk 10 gramnya terdapat lebih dari 1,5 ppm (part per million atau satu per sejuta) formalin.Gila ga seeh? Formalin boooow, yang digunakan untuk mengawetkan mayat!
Para pengasin ini tidak hanya menggunakan formalin untuk lebih mengawetkan ikan jualannya. Ikan akan lebih cepat kering, awet. Pengasin juga menggunakan formalin dalam rangka menjaga bobot ikan. Kalo selama ini dikenal garam sebagai pengawet ikan, namun membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mengeringkannya, ikanpun gampang busuk dan berjamur. Kalo dengan garam bisa kering seminggu, dengan menggunakan formalin satu ato dua hari sudah bisa siap jual. Hal lain yang menggiurkan pengasin adalah dengan formalin bisa menjaga bobot ikan 60% karena ikan terlihat kering di luar dan basah di dalam. Dan sodara-sodaraku, formalin udah dipake pengasin 2-3 taon terakhir loh ya! Kalo inget ini makan jadi tidak berselera deeee..... Wuuueks!
Mungkin ikan asin dari pasar modern seperti hypermarket lebih terjamin mutunya. Ooooh ternyata tidak! Hasil survei membuktikan ikan asin yang diperoleh di hypermarket juga mengandung formalin (51mg.kg). Dan yang lebih buruk lagi, ternyata sodara-sodara ga cuman ikan asin saja mengandung formalin. Sebelumnya telah ditemukan juga pada baso, ikan segar, tahu dan mie. Ada ciri-ciri yang bisa kita liat disini. Jadi makan apa dooonk! Ayam fluh burung, daging sapi juga ada antraxnya! *Obat juga banyak yang palsu!* Kalo liat pencemaran makanan ini jadi ingat di kampung. Makan ikan yang dari kolam sendiri dan segar pulak! Makan sayur bisa sayur yang organik dari kebon sendiri....