Penantian yang tak sia-sia
Sunday, September 04, 2005Aku gag tau nama tanaman ini. Tanaman ini kubeli dari tukang tanaman kira-kira 3 tahun yang lalu. Waktu beli tanaman aku biasanya suka nanya nama tanaman dan gimana merawatnya. *biasanya yang agak susah dirawat aku males juga kecuali kelanjur cinta* Pi waktu beli tanaman ini aku lupa nanya namanya. Mangkanya ampe sekarang belum nemu nama aslinya. Aku namain sendiri si Oren Pemalu! Kekekekekk. Aku suka sekali dengan warna bunganya. Warna bunganya oren, warna kesukaan eyke.... Hi, hi, hi. Klow pemalunya karena bunganya pemalu gag mau berbunga. Sampe eyke cape menunggu selama 3 taon.
Sewaktu tanaman ini kubeli, saat itu ada bunganya. Setelah tiga tahun dipelihara, baru berbunga lagi minggu lalu. Saking takjubnya aku pengeeeeeen banget motoin bunga ini. Maklum aku menunggunya sudah tiga tahun lamanya.... Bahkan sempet juga bercabang dan kuperbanyak jadi dua pot, namun gag berbunga juga. Aku gag tau apa yang salah, napa baru berbunga lagi. Setaun belakangan emang sering diberi pupuk bunga.
Mumpung motoin si Oren Pemalu, skaliyan si tanaman paporit. Tanaman laen yang jadi paporit eyke sekarang adalah tanaman disebelah inih. Bukan karena bunganya cantik, ato daunnya menarik seperti Aglaonema, bukan pula karena wangi * bahkan daunnya bauuuuu* sehingga saking baunya nyamuk jadi kabur. Bunga ini pemberian dari Tuo Nismah. Bermanfaat sekali jadi pengusir nyamuk. Maklum negara kita negara tropis yang banyak nyamuk. Bisa ditaro di depan teras, bahkan aku suka juga bawa masuk rumah. Ciri-cirinya selain daunya menebarkan wangi yang bikin takut nyamuk, juga tiap tangkai berdaun tiga ato dua. Karena sering ditarok di teras ato kadang dibawa masuk, bunga ini juga paporitnya Adek Haura. Si Adek suka banget pegang-pegang daunnya.