Kisah Haura pagi, siang dan malam...

Ga jauh beda...
Walo Bi Imas sudah balik.
Sehingga Faiz ga perlu 'ngantor lagi'.
Paling tidak Mama masih bisa sedikit leha-leha dengan FAiz.
Emang pagi adalah waktu tersibuk di rumahku.
Faiz nenen sambil mainin kancing baju Mama.*ini pemandangan paling seksi antara akyu dan Faiz...hi...hi...*
Haura Bangun:
"Kenapa sih Mama pergi ke kantor tiap hari?"
Atau
"Mama hari ini libur ga?"
Mama:
"Di kantor Mama bisa belajar supaya pintar...."

Namun kadang, tanpa diminta Haura juga pintar membuat Mama senang dan yakin.
Haura:" Haura senang Mama kerja... Kan supaya pintar dan punya uang buat nginep di Hotel" *Ha...ha...Haura senang liburan, apalagi diajak nginep*

Siang hari disaat Mama di kantor kadang juga jual mahal.
Mama ato Bapak telpon ga mau bicara.
Katanya lagi asyik main.
Ato lagi males....

Malam hari disaat Mama nenenin Faiz.
Haura maunya belajar bu guru-bu guruan.
"Ayooo bu Guru... belajar" *sambil ajak Mama belajar*
"Kenapa sih anak bu guru mimik terusss... Kan Haura mau belajar"
Tapi lain waktu:
"Main bu guru-bu guruannya sambil nyusuin Adik Faiz aja ya Bu Guru...?"

Haura saat ini sangat kritis bertanya.
Bahkan sudah mulai bertanya konsep Tuhan, syorga dsb.
Ia memiliki kemampuan kecerdasan verbal yang cukup baik.
Ia bahkan mampu menangkap informasi-informasi yang sepotong-sepotong,
menjadi suatu pengertian yang baik.