Dilempar tag sama Ibu cantik yang suka treadmill ini.

Favorite
Colour: Abu-abu, Biru, Pink, kuning *he...he... banyak amat*
Food: Ikan Asin *wah sedaaaap*
Song: Semua yang enak didenger!
Movie:Life is Beautiful
Sport: Renang dan Nek Spedah
Day of the Week: Hari Liburrrr
Ice Cream: Vanilla

Current
Mood : Minggu ini mood berkebun dan baca buku tanaman
Taste : Yang enak-enak dunk!
Clothes : Blazer Item, celana dan kerudung krem
Desktop: Si keritingku
Toenail Colour: Asli dunk yeee
Time: 07.00 *lagi di kantor*
Annoyance: Kerjaan kantor *JE* yang sedang menuai badai
Thoughts: Di rumah setiap hari menemani anak-anak...

First
First Best Friend: Desy teman SMP ampe skarang
First Crush: SMP
First Movie: Apa ya? Lupa...
First Lie: SD kelas I, suka boong seputar sholat dan mandi *ancur banged*
First Music: NKOTB

Last
Last Cigarette: Apaan tuuuuh?
Last Drink: Er putih
Last Car Ride: Gag bisa nyetir booow
Last Crush: Mo tau aje deh ah...
Last Phone Call: Telp Ghazy
Last CD played: Hari ini belom denger CD booow

Have you ever
Have you ever dated one of your best friends: Gag tuh!
Have you ever broken the law: Ampir tiap sore turun di tempat perboden pinggir tol karena ikut tebengan ato omprengan
Have you ever been arrested: Jangan sampe ah
Have you ever skinny dipped: Hi...hi...
Have you ever kissed someone you don't know: Apaan lagi nih?

Korban brikutnya adalah.....:
Onyon Ungu
Leili *Udah slesei roadshow belon yak?*
EKa
Rosy
Silvy

Tapi klo kalyan gag sempet abaikan saja ya prens.... Daaaaag....

Pengen Ganti Nama
Pernah gag siiih kepengen ganti nama? Ini dia yang eyke alami dengan krucil-krucil yang lucu. Qiyya yang dulu kita panggil Haura malah gag ngaku namanya Haura. Semenjak tau nama lengkapnya Haura Shafwa Taqiyya, sayangku ini selalu menyebut namanya "Tapwa Taqiyya." Nah itu dia, semenjak itulah si Keriting ini kita menyebut dirinya Qiyya.
Entah dapat inspirasi dari mana Uda juga pengen ganti nama. Dan herannya bukan ganti nama panggilan tapi ganti nama boooow!

Uda Ghazy : "Maaaaa.... *muka memelaz....*"
Mommy : "Ya sayang...."
Uda Ghazy : "Aku ganti nama doooooonk"
Mommy : "Looooh, emangnya Uda mo namanya sapa?"
Uda Ghazy : "X"
Mommy : "Apa tuuuuuh?"
Uda Ghazy : "Exel!" *Oooow keknya dari nama jagoannya di game komputer XMan*
Mommy : "Nama Uda kan udah bagus, napa mau diganti EXel?"
Uda Ghazy : "Ngggak.... klo di skolah namaku Ghazy. Klo di rumah Exel ya Ma!"


Daaan gag lama setelah itu....

Mommy : "Exeeeeel! Beresin mainan dunk klo abis maen...."

*Hi...hi... Mbak Isur dan Mbak Yeyen ketawa ngakak dengan nama baru Uda Ghazy*

Dimarah Alloh
Entah dari mana taunya setiap Qiyya mau melarang orang lain, Qiyya mengakhiri dengan "Nanti dimarah Alloh Lhoooo"Misalnya klo Uda belom ganti baju pulang sekolah, atau liat Uda disuruh Mama gosok gigi tapi teteb aja asyik maen, atau kalo ada maunya dan orang lain tidak menuruti, bahkan kalo Mama gag mau ganti baju juga menggunakan nasehatnya ini.Suatu pagi Mama lagi siap-siap ke kantor. Abis mandi biasanya maen dulu sama Adek Qiyya. Lagi asyik2 maen Mama ganti baju, dan begitu Qiyya sadar Mama dah rapih, Qiyya marah-marah "Mamaaaaa gag boleh ke kantor. Mama ganti bajuuuu! Nanti dimarah Alloh loooooh!" *sambil nunjuk-nunjuk*
Antara sedih dan lucu mendengarnya.....

Judul Buku : Teen World : ORTU Kenapa Sih?
Editor :Benny Rhamdani
Penerbit :Penerbit Cinta
Jumlah Halaman : 154 halaman

Awalnya beli buku ini terus-terang karena disuruh Lili, salah satu penulisnya. Tanpa tau isinya ya beli saja saat aku lewat toko buku RS Harapan Kita. * saat-saat menjaga Ibuku yang sedang dirawat disana.... *

Buku ini berisi tentang pengalaman-pengalaman nyata para blogger remaja atau saat remaja *yang dikisahkan blogger, karena ada yang bukan pengalaman sendiri, seperti pengalaman teman blogger misalnya.*

Bahasa yang digunakan sederhana, lancar seperti cerita seorang anak remaja yang keluar langsung dari muludnya, bak cerita dalam diari, menyentuh namun tidak mengharu biru.

Isi secara keseluruhan tentang remaja yang menghadapi konflik dengan Ortu. Tidak hanya Ortu dijaman modern di kota-kota besar, tapi juga Ortu jaman dulu tahun 1983 di sebuah daerah kecil yang gag ada di peta sekalipun, Sarimatondang. Ternyata dari waktu kewaktu di zaman semodern apapun perubahan fase menjadi remaja tetap menjadi bagian yang perlu diperhatikan bagi Ortu.

Mari kita liat isinya yaaa....

Bagian pertama tentang Hobby vs Ortu. Konflik seusia remaja biasa dihadapi dengan Ortu dalam hal yang berkaitan dengan kegiatan anak. Ortu tak ingin anak lebih menyukai hobby sehingga pulang malam seperti pengalaman Lili yang mania basket. Ortu juga kawatir klo anaknya lebih suka hobbynya ketimbang tugas utamanya b-e-l-a-j-a-r, seperti pengalaman Nunik main theater, dan temannya Fahmi yang suka ngeband, dan Haya teman Ryu yang ngefan abis sama PAS Band.

Bagian kedua buku ini bercerita pengalaman-pengalaman blogger dengan Sang IBu. Saat Rani memilih jurusan, saat-saat Syl memilih menggunakan jilbab, kekangan Ortunya Sam, yang paling menarik pengalaman Eben dengan tas ransel pilihan Ibunya. Walau tulisannya ditulis dengan bahasa yang sederhana, tapi pengalaman Eben membuatku merasakan betapa Ibu selalu saaaayang dengan anaknya. *Bikin aku sesegukan bacanya....huuuuuuu*

Bagian ketiga pengalaman dengan Bokap. Ada saatnya ORTU keliru, ada saatnya sulit skali membujuk ORTU seperti halnya Gaby, *Memang jadi ORTU harus bisa tarik ulur* Memahami disiplinnya seorang Ayah militernya Iwok, serta pengalaman dibalik kerasnya seorang Ayah, ia juga berhati lembut. Kadang memang sulit mengungkapkan sayang, walo hanya makan Mi Siantar memecahkan bongkahan hatinya yang keras.

Bagian terakhir yang katanya berakhir indah, Asty yang merasa perhatian Mamanya beralih, saat-saat Koko dan Rara gamang menghadapi masa sulit kehilangan orang yang dicintai. Hanya aku masih belum menemukan jawaban kenapa bagian ini dikatakan berakhir indah? Apakah karena perhatian Mama Asty yang kembali padanya? Apa karena Koko akhirnya menyadari kerinduannya pada rumah?

Buku ini juga dilengkapi tips dan trik bagi pembaca yang ditujukan bagi pembaca Remaja. Tapi menurutku buku ini justru bagus untuk dibaca para ORTU yang memiliki remaja *atau Ortu calon remaja seperti dirikyu ini*. Memahami kerasnya hati anak usia remaja, menyadari bahwa pentingnya komunikasi Ortu dan remajanya. Komunikasi dalam arti memahami pikiran dan nurani meraka.

Bagiku buku ini juga menjadi pelajaran berharga, bahwa jika kelak Uda Ghazy si enam tahun dan Adek Qiyya si 2 tahun menjadi remaja ABG bukan tak mungkin aku juga dilontarkan "Mama Kenapa Siiiiiiiiiiiih?" Sekarang saja cowok gantengku itu sering protezzzz dengan "Mamaaaa apaaan siiiih?". Tuuuh kan?! He...he....

Kita senang banged keknya pergi ke Puncak. Abisnya selain Udara segerrrr, bisa dilakukan pas wiken dan anak-anak pun senang. Uda Ghazy dan Qiyya terutama senang abisss disana. Pilihan tempatnya juga masih sama, Lembah Hijau. Bungalownya bersih, makanannya mayan enak, harga terjangkau, play groundnya juga ada, kolam renang indoor er anget. Ini yang paling digemari Uda Ghazy, bisa berenang sepuasnya, walo udara dingin.



Cuman karena kita pergi mendadak dan lagi rame yang liburan kita dapetnya bungalow yang paling ujung. Biasanya kita ngambil yang deket restoran di bagian tengah. Kali ini bungalownya paling ujung dan posisi di atas. Pemandanganya keren boooow karena kamarnya seperti ber balkon. Di halaman langsung banyak tersedia play ground. Qiyya senang banged lari-lari di rumput. Hanya satu yang bikin eykeh ngeri, karena paling ujung di belakang bungalow itu hutan pinus. Kalo kedepan melihat pemandangan indah, ke belakang utan pinus kek di hutan....Hiiiiiy!

Saat yang ditunggu-tunggu Uda Ghazy men bola dengan babenya. Ada beberapa lapangan futsal disana. Skarang Uda lagi demen Futsal. Anakku tercinta ini kepengen jadi Wasit ceritanya. Bapaknya sendiri sering diberi kartu kuning dan kartu merah. Kalo Uda kepleset di lapangan karena bola yang ditendang Bapak ke Uda, anakku yang ganteng ini ngasih bapaknya kartu kuning. Biasanya ditebus dengan tendangan bebasssss.... Waaaa, senangnya Uda!



Sementara Uda men bola, Qiyya senangnya men prosotan dan sejenisnya. MAunya seeh ikut Uda men bola, tapi bola yang dibawa bola keras, kasian Adek gag kuat nendang. Pulang anak2 maen kita sarapan dan mampir ke Catur raksana.


Biasanya klo dah ke sana Uda Ghazy males pulang ke rumah, minta nambah semalam lagi....

Haura eh.... kok jadi kagok manggilnya Haura. Sejak Taqiyya maunya dipanggil Qiyya ato Adek, smua orang di rumah jadi ikutan manggilnya Qiyya. Sampe Bu Guru Uda juga heran kok namanya jadi brubah. Qiyya emang lebih suka dipanggil Qiyya. Klo ditanya namanya sapa jawabnya Qiyya ato Adek. *Waaah seharusnya jangan dipanggil Adek lagi ya... Kan mo jadi Kakak...hi...hi.... Masih gosip ah.... belum menjadi kenyataan. huee he heee.*

Qiyya Gadis berkerudung yang suka makan sate Padang? Apa tuuuuh? Ini diiiiiia:

Qiyya belakangan suka makan pedas. Klo Mama beli sate Padang ikutan makan sate dengan kuahnya. Qiyya doyan sama sate dan siomay. Klo Uda minta uang buat celengan, Qiyya minta uang buat beli sate padang ato siomay. Qiyya gag taaaahan liat Abang siomay lewat. Kalo denger krang kring langsung dipanggil si Abang Tukang Siomaynya. Nyebelin juga deh, Tukang Siomay sengaja nangkring depan rumah pake krang kring krang kring. Trus makan siomay maunya pake saos sambel. Wah, aku ga mau Qiyya makan saos yang ga ada cabenya. *Jadi inget hasil penelitian bahwa didalam saos tomat yang banyak dijual di Indonesia ga ada kandungan tomatnya. Begitupun pula deh dengan saos sambel, gag ada kandungan cabenya. Mengandung zat-zat kimia gitu deh plus perasa-perasa buatan.* Mama sbenarnya gag suka adek jajan. Emang makanan yang sehat adalah makanan buatan sendiri. Mama harus belajar bikin siomay kali yeee *selain kupat tahu tentunya ya jreeeeng.... he...he...* Belum ada yang tau nih info kupat tahu?!
Klo makan sate Padang, Qiyya dah siap-siap minum er putih di sebelahnya. Keknya doyan banged... Walo kepedesan tetep aja lanjut terus ampe ludesss. Mama takutnya hanya satu klo sakit perut. Tapi gag ada larangan asal tidak makan kuwah sate seember. he...he... Yang penting Qiyya mencoba. Maunya anak-anakku suka segala macam makanan seperti dirikuh ini. Aku hanya gag sukanya dengan makanan basi kok. hi....hi... Jengkol dan Pete aja aku doyan. Nanti aku ingin anak-anakku seperti diriku tercinta ini. Suka makan Pete, jengkol, pare, terong, kecombrang. *yang penting halal* Kalo makannya banyak baru deh nehi...nehi... Ngomong-ngomong kecombrang jadi inget Neli. Knapa ya?

Eniweh, Qiyya semenjak kolah di TPA jadi suka belajar. Slama ini maunya hanya baca buku crita dan bercerita. Kata Mbaknya kalo orang Mbaknya bacain crita buat Adeknya, Qiyya malah bacain crita buat Mbaknya. Hi...hi... Smenjak ikut TPA, di rumah suka liat-liat buku sendiri, jadi suka menggambar dan mewarnai. Qiyya ambil kertas trus bikin coret-coretan sambil ngomong seakan bercerita bahwa dia itu sedang menceritakan gambarnya. Ini sbenarnya meniru Uda. *Sayang nih gambarnya gag dipotoh... * Uda Ghazy punya kebiasaan membuat cerita di gambar. Mirip-mirip komik gitu loh. Jadi Qiyya ikutan meniru deh...
Qiyya juga dah bisa baca doa sebelum bobo. "Bismika Alohhuma Ahya Amuuuut...." Biasanya klo minum susu langsung baca doa sebelum bobo. Qiyya emang minum susunya saat-saat udah ngantuk. Jadi kek baca doa sebelum mimik susu aja deh jadinya.
Iseng ingin mencoba mengajarkan Qiyya membaca. Aku juga mencoba cara Ibu yang lagi mabok beurat ini untuk mengajari anak membaca ala Glenn Doman. Alhamdulillah dalam sekali mecoba Qiyya juga dah hafal 10 kata-kata sederhana, seperti Bapak, Mama, Uda, Nenek, Susu, Mbak, lele, Buku, Minum, Pipis. Ga nyangka juga awalnya karena selama ini kalo bacain Qiyya buku, aku gag pernah membacakan kalimat-kalimatnya. Bukannya ga mau, tapi Qiyya malah sukanya aku membaca gambarnya.

Trus...trusss... perkembangan laennya, Qiyya sukaaaa banged dipakein krudung. Klo dah mo pergi minta "pake kudung kek mama". Tanpa paksaan loooh. Aku hanya menyediakan fasilitas krudung yang sekarang lucu-lucu bentuknya. Walopun ditengah jalan kadang garuk-garuk trus krudungnya ditarik. Ya sutra deh.... namanya juga anak-anak. Alhamdulillah, Mbak-Mbaknya di rumah juga pake kerudung. Bahkan lebih rapih makenya daripada Mama. Hueee...he... he...

"Ngidam" Kupat tahu *Haaa?!*

Lagi kepengeeeen banged makan kupat tahu. *Sssssttt jangan dikira ini efek Qiyya nungging-nungging. he...he.... Aku belum hamil booooow. Walo dah kabita kepengen punya beibih* Aku ini pencinta kupat tahu Bandung. Cuman kok ya di Jakarta susah banged memperolehnya. Klo di Bandung dulu paling demen kupat tahu yang di pasar Gempol... Hmmmmm nyamiiii... Uenaaaak, jadi kepengen ke Bandung deeh. Trus-trus waktu KKN di Purwakarta klo mo ke Bandung makan Kupat Tahu di Prapatan Combro sama Jeng rani. Masih ada gag yaaaa? Duuuuh jadi kangen juga ama Jeng Rani. Sejak meninggalkan Bandung gag ketemu ma si Jeng yang satu ini. *Masiiih SMS2- an seeh tapi gag seenak bertemu muka* Waaaa aku jadi kangen Jeng Rani jadinya.... hiks.
Rani ini teman satu KKN. Dia punya beberapa kesamaan kesukaan denganku. Sama-sama suka Kupat tahu, suka nonton film Korea, dan juga sama-sama suka Es Krim. Dulu kami mengibaratkan cowok itu dengan es krim. Jadi klo menilai cowok mulai dari es batu, es potong sampe ke Es Magnum. Wakakakak... Begitupun juga deh dengan nonton pelem Korea yang bersimbah er mata. Kami ini sama-sama gampang terenyuh klo nonton. Mengibaratkan klo sampe nangis itu mulai dari kobokan, ember sampe ke baskom. He...he... Skarang Jeng Rani menjalankan bisnisnya di Ciamis. Kapan ya Jeeeeng maen ke Jakarta?
Kembali ke kupat tahu, ada gag ya yang tau kupat tahu yang enak di Jakarta tercintah ini? Apa aku harus ke Bandung menemukannya kupat tahunya yaaaa. Pada dasarnya aku emamg tergila-gila ama tahu. Tahu mentah aja aku suka kok. hi...hi... *belum pernah liat aja cara bikin tahunya...* Ada juga yang jual Kupat Tahu Maegelang. Tapi kok di lidahku ga seenak Kupat Tahu Bandung yaaaaa....