::: Keluarga HamDan :::

::: Penghuni Rumah ::::


Assalamualaikum wr wb...
Selamat Datang di Blog Keluarga Hamdan. Penghuni Rumah ini adalah Bapak Hamdan, Mama Rahmi, Uda Ghazy, Kak Qiyya ., Adek Beibi FaiZ .
.



"Wahai Tuhan kami! Karuniakanlah kepada kami istri dan keturunan yang menjadi cahaya mata, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang memelihara dirinya (dari kejahatan)." (Q.S. Al-Furqaan [25]:74)


::: Menu Kami::::

Klik disini klo mo liat Blog Uda Ghazy | Klik disini klo mo liat blog Kak Haura | Klik disini klo mo liat blog De Faiz |
catatan kehamilan | Catatan Imunisasi | contact us? Klik disini klo mo liat blog Pribadi Hamdan |
::: Say Hello !::::






::: Cerita Bulan Lalu::::


March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
November 2006
December 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
November 2007
December 2007
January 2008
February 2008
March 2008
April 2008
May 2008
August 2008
September 2008
November 2008
December 2008
January 2009
April 2009
May 2009
June 2009
September 2009
December 2009
February 2010
April 2010
May 2010
June 2010
September 2010
January 2011
March 2011
Sibling rivalry
Tuesday, March 29, 2005

Adek, Haura 14 bulan sudah "mengerti" sibling rivalry. Uda, Ghazy yang sudah 4 tahun 9 bulan selalu mengambil benda yang dipegangnya. Kalau Uda duduk senderan pada mamanya dia akan menangis meruncingkan mulut dan bergumam "ma...ma....ma...." seakan minta pertolongan.
Image hosted by Photobucket.com

Sibling Rivalry, kalo diterjemahin apa ya? Hmmm gak tau nih apa kata2 yang pas, intinya mah berhubungan dengan persaingan antar sodara. Gak melulu hanya karena faktor kecemburuan. Namun kasus yang terjadi pada aku emang banyak karena faktor itu. Katanya sih bisa karna bosan dan mencari perhatian.
Gimana nih mengatasinya?
Melibatkan Kakak atas kelahiran Adek
Biasanya kan terjadi pada anak yang hampir seumur, namun mungkin juga tidak. Like Uda and Adek...
Saya mengatasinya dengan berusaha melibatkan semenjak dari hamil agar Uda merasa memiliki Adek.
Waktu saya hamil saya selalu melibatkan Uda untuk menyiapkan segala sesuatu buat adek. Memang pada awal saya hamil Uda tidak mengerti akan mempunyai Adek keluar dari perut Mamanya sendiri. Tapi karena sering diajak ke Dokter Kandungan dan melihat Adek melalui USG dia mengerti Mamanya sedang mengandung adeknya.
Ketika Adeknya lahir di Rumah Sakit Jakarta, dia datang menjemput Adek untuk dibawa pulang ke rumah. Saat melihat Adek dari kotak kaca di ruang bayi, sang Uda masih kegirangan memiliki Adek kecil. Namun saat Adek digendong Mama untuk pulang ke rumah, Uda mulai terusik. Uda minta digendong juga... Adek tidak mengerti apa-apa, Neneklah yang menggendong Adek dan Uda dipangku Mama... Karena Bapaklah yang menyetir.
Sampai di rumah baru terasa sekali. Saat Adek disusui, Uda minta dibikinkan susu oleh Mama. Uda nggak mau dibuatkan Bapak, Nenek atau Mbak. "Pokoknya yang buatin Mama" Kalo mama lagi nyusuin Adek, Adek ditarik... Memberikan pengertian tidak mudah seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Karena masih dalam masa cuti barangkali masih bisa memberikan pengertian kepada Uda.
Suatu pagi Uda muntah-muntah dan tidak makan dan minum, saya pikir hanya karena kekenyangan makan. Namun itu berlanjut 2 hari. Dia juga mengatakan perutnya sakit sekali... Terpaksa dibawa ke UGD karena Minggu dokter anak tidak ada. Pulang dari dokter tidak berkurang juga... Ini berlanjut sampai 5 hari. Sempet terpikir apakah Uda stres punya Adek baru??? Waktu saya bawa ke dokter anak memang ada virus di pencernaan. Anehnya juga Uda nggak mau Adek diberikan pada orang lain, Uda nggak mau Adek dibawa orang lain...

Cara lain berbagi dengan pasangan... Jika Uda maunya sama mama, Adek diusahakan ma Bapak. Or sebaliknya. Dan emang harus diciptakan kegiatan rutin. Biasanya ada waktu Adek ingin naik kuda di punggung Bapak, dan ada saat Uda main ps ama Bapak, ada saat Uda baca buku cerita ama Mama, ada saat Adek disuapin Mama. Tapi ada juga saat Adek dan Uda sama2 maunya sama Mama. Nah loh?

Cara lain tidak memberikan pujian pada salah satu atau tak membandingkan satu dangan lainnya. Biasanya jika Adek abis mandi di bilang Cantik, Uda maunya juga dibilang ganteng. Tapi kalo uda belom Mandi, bilangnya" Uda ganteng tapi lebih ganteng lagi kalo dah mandi...."

Membuat batasan yang jelas dan tak memihak
Bahkan sekarang udah ngerti mbalesnya. Suatu waktu Uda pernah ngadu digigit Adek. Ternyata Adek menggigit Uda karena tak dipinjemin mainan. "Mungkin tangan Uda disangkain roti" kataku.... Wah bahaya kan kalo menyerangnya fisik??
Kalo gak membahayakan biasanya saya membiarkan Uda dan Adek bertengkar. Namun kalo sudah membahayakan harus diberikan sanksi. Biasanya gak dibacain buku crita, gak diberi hadiah... Kalo Adek emang masih kecil banget sehingga belom bisa diberitahu...

Menghindari kebiasaan mengadu
Biasanya Uda udah bisa ngadu kalo Adek mencakar dan biasanya membalas juga... Namun Adek belom bisa ngadu, biasanya hanya dengan nangis dan bilang "maaa...ma....ma..." (mulutnya diruncingkan...

So, Yang harus dihindari:

  • Membandingkan anak satu dengan lainnya
  • Memuji anak satu sebagai contoh anak lainnya
  • Memfavoritin satu anak
  • Memberi label pada anak , ex si cengeng, si nakal dll





YanG LaGi Onlen


*Liat Blog ini lebih baik pake Internet Explorer aja...*


::: Waktu Jakarta ::::



::: Tetangga ::::




::: Koleksi Cerita ::::



::: PaPaN IKlaN ::::

Free Blinkies
Blinkies



::: Tengs To ::::

Powered by Blogger

All of U!



myspace counters
Since March 19th, 2007
copyright keluargahamdan.blogspot.com 2005 @ll Right Reserved